PENGERTIAN DAN METODE DAKWAH DAN KHUTBAH
PENGERTIAN DAN METODE DAKWAH DAN KHUTBAH
1.
Pengertiannya
Menurut bahasa “ Dakwah “ berasal dari
bahasa Arab yang artinya memanggil , menyeru, dan mengajak.. Orang yang
melakukan dakwah disebut Da’i . Senada dengan kata dakwah di dalam Al-Qur’an
dan Hadis sering dipakai kata tablig dari kata Balag. Seperti dalam Q.S
As-Syura’: 48 dan sabda Rasulullah , yang artinya “ Sampaikan dariku walaupun
satu ayat “ berdasarkan ayat dan hadis tersebut, tablig mempunyai arti
menyampaikan dan merupakan salah satu sifat wajib bagi Rasul .Orang yang
melakukan tablig disebut “ Muballig ”
Menurut istilah , pengertian dawah
islamiyah yaitu mengajak orang lain untuk meykini kebenaran ajaran islam dan
menjalankan syari’atnya. Yang terlebih
dahulu diyakini dan dimalkan oleh pendakwah. Dari pengertian tersebut dakwah
bersipat Horizontal yaitu sesama manusia. Sedangkan bila kepada atasan ( Allah
SWT ) disebut do’a ( Permohonan ) dan sebaliknya dari Allah kepada manusia
mempunyai arti perintah yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan.
2.
Sasaran Dan Tujuan Dakwah
Dawah islamiyah sejak zaman Rasul-Rasul
terdahulu sampai Rasululah Muhammad SAW. Dan penerusnya sampai akhir zaman
nanti, mempunyai sasaran mengubah perilaku manusia yang telah menyimpang dari
aturan Allah SWT. Untuk kembali kejalan yang telah diatur olehh Allah SWT,
melalui para Rasul-Nya. Sehingga derajat manusia yang telah jatuh dapat
terangkat kembali harqat da martabatnya . Seperti masyarakat jahiliyah Arab
zaaman Rasulullah yang sudah tidak mengenal lagi tatanan kemanusiaan ,
dikembalikan kepada derajat manusia yang mempunyai pradaban tinggi dan akhlak
mulia , menjadi masyarakat modern ( madani ), sehingga kota yasrib yang kecil
diubahh namanya menjadi kota Madinah Al-Munawwarah ( Kota modern yang
memberikan cahaya kebenaran di bumi
Tujuan dakwah Islamiyah sebagaimana
dijelaskan dalam Al-Qur’an Q.S An-Nur : 55 yaitu mengajak segenap manusia untuk
senantiasa :
a.
Beriman benar-benar hanya
kepada Allah SWT ( Bertauhid )
b.
Menyembah hanya kepada
Allah swt ( Ikhlas )
c.
Tidak samasekali
mempersekutukan Allah dengan siap saja dan barang apa saja.
d.
Mengerjaan amal sholeh
dalam arti yang seluas – luasnya
e.
Berakhlak mulia dengan tolak
ukur Ahlak Rasulullah SAW
3.
Syarat-Syarat dan metode
Dakwaah
Keberhasilan dakwah islamiyah yang
dilakukan para Rasul Allah SWT dan para penerusnya tidak lain karena dimulai
dari diri sendiri dalam mejalankan syari’at islam . Kemudian disampaikan kepada
orang lain yang berupa contoh, perbuatan maupun perkataan yang jelas dan lugas.
Oleh karena itu , seorang juru dakwah bila
ingin sukses dalam berdakwah harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut:
a.
Perbuatan dan ucapan harus
benar –benar menjadi contoh ( Uswatun Hasanah )
b.
Memahami obyek dawahnya,
sehingga tidak terjadi salah sasaran. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Yang
artinya” Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kemampuan akal mereka “
c.
Mempunyai keberanian dalam
menyampaikan dakwahnya , yang benar dikataan benar, yang salah dikatakan salah
dan berani menghadapi resiko dari akibat dakwahnya.
d.
Mempunyai ketabahan dan
kesabaran dalam menghadapi segala rintangan yang mungkin timbul dari dakwahnya.
e.
Menyadari bahwa segala
tugas hanyala menyampaikan masalah hasil diserahkan kepada sepenuhnya kepada
Allah swt.
Adapun metode dakwah yang harus dilaksanakan oleh juru dakwah , mengacu kepada
firman Allah swt Q.S An-Nahl :125 . Dalam ayat tersebut dijelaskan metode
dakwah yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut.
a.
Berdakwah harus dijalan
Allah . , buan untuk kepentingan siapapun , tetapi semata-mata hanya mencari
dan melaksanaan perintah Allah swt
b.
Dalam menyampaikan dakwah
harus dengan hikmah (ebijaksanaan ) dengan memerhatikan keadaan lingkungan
orang – orang yang didakwahi.
c.
Mauidzah Hasanah yaitu cara
yang indah dan menyenangkann .Sehingga dapat masuk kehati dengan lembut. Bukan
dengan cara kekerasan dan membosankan.
d.
Dalam berdakwah perlu
dialog, diskusi bahkan berdebat. Akan tetapi semua harus dengan cara –cara yang
baik ,bukan ingin menang sendiri.
4.
Media Dakwah
Rasululah Muhammad SAW mengawali dakwahnya
dengan cara sembunyi – sembunyi dari
rumah kerumah , kemudian secara terang – terangan dan sampaikan secara
;langsungkepada sahabatnya. Media dakwah yang dipakai saat itu masi sangat
sederhana yaitu media lisandan tulisan ,
bahkan tulisanpun masih sangat terbatas. Semakin majunya ilmu pengetahuan dan
teknologi media dakwah semakin
sempurna dan daya jangkauannya semakin
luas . Dakwah pada masa sekarang dapat menggunakan
a.
Media elektronik seperti
TV, Radio, dan internet
b.
Media cetak seperti buku- buku , surat kabar, majalah, spandu,
brosur, dan lain-lain.
5.
Manajemen Dakwah
Kesusesan seorang da’i dalam berdakwah
tergantung bagaimana cara memanajemen dakwahnya, manajemen dakwahnya harus
mengacu pada cara Rasulullah SAW , sehingga menjadi orang yang paling sukses
dalam berdakwah . Manajemen yang dilakukan Rasulullah dalam berdakwah dimulai
dari diri sendiri dengan perilaku ?akhlak yang sempurna. Berdasarkan Q.S
Al-Fathh : 8 , dan Q.S At-Taubah : 128 , Rasulullah menerapan sikap sebagai
berikut.
a.
Lemah lembut dalam
menjalankan dakwahh
b.
Penyantun dan penyayang.
c.
Bermusyawarah dalam segala
hal termasuk dalam urusan dakwah.
d.
Kebulatan Tekad
e.
Menyampaikan dakwah sesuai
dengan obyek dakwah.
f.
Lapang dada dan sabar
g.
Bertawakkal
6.
Strategi Dakwah.
Pada prinsipnya strategi dakwah itu
beraneka ragam sesuai dengan obye dakwh . “ Dalam berdakwah harus berpatoan
kepada Q.S An-Nahl: 125”. Adapun dakwah
secara formal menggunakan aturan – aturan .
a.
Pembukaan , terdiri dari :
1). Hamdalah
2) . Salawat Nabi
b.
Isi terdiri dari :
1). Maksud dan tujuan dakwah
2) . Sasaran dakwah
3). Materi dakwah : Al-Qur’an/Hadis
4). Penutup
7.
Persamaan dan Perbedaan
khotbah dan Dakwah
a.
Persamaan Khotbah dan
Dakwah
1). Sama-sama mengajakk manusia untuk bertakwa kepada Allah
2) . Sama-sama mengajak manusia untuk menjalankan syari’at islam
3). Sama-sama memberi kabar gembira kepada yang bertakwa dan ancaman kepada
yang ingkar( Basyira Wanazira)
b.
Perbedaan khotbah dan
dakwah
1). Khotbah terikat oleh syarat dan rukun , sedang dakwah tidak.
2). Khotbah tempatnya di masjid, sedang dakwah tempatnya dimana saja
3). Khotbah hanya untuk kaum laki-laki, sedang dakwah untuk siapa saja
4).
Khutbah medianya terbatas pada mimbar dan sound system, sedang dakwah dapat
menggunakan media apa saja.
Belum ada Komentar untuk "PENGERTIAN DAN METODE DAKWAH DAN KHUTBAH "
Posting Komentar